Kaum muslimin
rahimakumullah
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kepada Allah
swt karena kita masih dapat hidup dalam kondisi beriman dan sebagai seorang
muslim. Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dengan berusaha
menjalankan semua yang Allah perintahkan dengan hati yang ikhlas dan penuh
ketaatan, serta berupaya sekuat tenaga meninggalkan larangan-larangan Allah
dengan hati yang patuh dan penuh ketundukan.
اَلله اَكْبَراَلله اَكْبَراَلله اَكْبَر
وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Tanpa terasa
berjalan waktu demi waktu, saat demi saat dibulan Romadhon yang mulia. dengan
penuh kenikmatan dan kegembiraan, kita telah menjalani saat dan waktu tersebut
untuk beribadah kepada Allah, kita tahan lapar kita tahan haus tiada lain hanya
untuk meraih ridho Allah SWT dibulan yang penuh dengan kemuliyaan.
Hingga akhirnya
datanglah suatu hari dimana hari ini adalah hari dimana ketika manusia diampuni
dosanya oleh Allah SWT hingga seakan-akan dia seorang bayi yang baru lahir
keluar dari perut ibunya itulah idul Fitri, hari kita kembali diperbolehkan
berbuka setelah sebulan penuh kita diwajikan berpuasa, hari kembali kita
fitrah, hari kembali kita suci dari segala dosa, Taqobalallahu
minna waminkum, waja’alana minal ‘aidin wal faizin, lisan-lisan kaum muslimin satu dengan yang lainnya
mengucapkan suatu tahni’ah do’a agar
kita kembali fittrah, kita mampu menjalani kehidupan kita khususnya dibulan
ramadhan dalam menghadapi segala hal yang membuat kita jauh dari Allah SWT.
Maka dihari ini
adalah kenikmatan yang besar, do’a oleh Allah di ijabahi, hati dibersihkan,
maka dengannya wajiblah kita bersyukur kehadirat Allah SWT, dengan kita
mengucap Allahu Akbar 3x wa
lillahilkhadu takbir tidak ada yang
maha agung dan maha muliya selain Allah SWT. Akan tetapi wahai umat Islam
kemuliyaan idul fitri bukan lah hanya kemuliyaan kita memakai baju baru,
makanan enak. walaupun itu adalah sebagai ungkapan kenikmatan yang Allah berikan
kepada kita. wa amma binikmati rabbika fakhaddits ungkapkan lah
kenikmatan yang datang dari Allah SWT dengan kita memasak masakan yang enak
memakai baju baru itu sunnah nabi Muhammad, tapi jangan sampai justru itu
menjadi poros atau menjadi titik utama untuk lebaran untuk kita hamba yang taat
kepada Allah.
Para ulama
mengatakan laisal ‘id li man labisuhul
jadid wa la kinnal id man thoatuhu tazid lebaran itu bukan dengan hanya kita
memakai baju baru akan tetapi lebaran adalah orang yang taatnya semakin baru.
Maka itu sayyida Ali bin Abi Tholib radhiyaAllahu wa karroma Allahu wajhah
ketika beliyau ditanya tentang kapan lebaran wahai imam? Maka beliyau menjawab
dengan jawaban yang begitu muliya, beliyau menjawab al yaumu lana ‘id wal
ghodan lana id wabil amsi lana id wa kullu yaumin ma’a shouti fihi robbi fahuwa
id subhanaAllah,, beliyau sayyidina Ali begitu mengerti makna hakikat daripada
lebaran. Beliyau mengatakan hari ini aku lebaran, bahkan kemaren juga lebaran,
dan isyaAllah besok pun aku juga lebaran. Apa makna lebaran pada sahabat muliya
nabi besar Muhammad sayyidina Ali Bin Abi Tholib beliyau menjawab kullu
yaumin la ma’siyata billahi fihi robbi fahuwa id karena dimana setiap hari
aku tidak melakukan maksiat kepada Allah itulah lebaran, maka jangan sampai
justru kita diwaktu lebaran kita maksiyat. Jauhi segala kemaksiyatan dihari
yang muliya tersebut kalau sudah waktunya lebaran kita maksiyat berarti tidak
jadi lebaran lah kita.
اَلله اَكْبَراَلله اَكْبَراَلله اَكْبَر
وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Maka itu kaum
muslimin rahimakumullah
Jangan coreng
hari lebaran dengan kita melakukan kemaksiyatan, malah justru dihari lebaran
tersebut bersalaman laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, berkumpul
laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, berjalan dari rumah menuju masjid
dengan wewangian para wanitanya, dengan membuka jilbab dan auratnya maka ini
bukan lebaran, ini justru lebaran bagi syaitan dan nafsu. tapi ini bukan
lebaran bagi orang yang beriman. Sempurnakan makna lebaran dengan taat yang
bertambah, dihari lebaran tersebut kita sudah terbiasa lisan kita terjaga tidak
menggunjing orang, kita sudah terbiasa mata kita tidak memandang hal yang
diharamkan oleh Allah, itulah tarbiyah Romadhon, itulah madrasah Romadhon, tapi
sayang kadang-kadang umat Islam justru mereka ketika hari lebaran mereka melakukan
maksiat, mereka mengumbar auratnya, bahkan ketika silaturrahmi pun membuka aib
orang diantara kita sesama umat Islam.
Maka itu kaum
muslimin yang dimuliyakan Allah SWT
Jadikan lebaran
ini sebaik-baiknya lebaran, jadikanlah lebaran ini sebaik-baiknya hari agar
kita bisa mendapatkan ridho Allah SWT, dan mudah-mudahan Allah selalu
memberikan hidayah, inayah, rohmah serta ma’unah kepada kita semua. Dan
mudah-mudahan lebaran ini bisa kita gunakan sebagai sarana muhasabah terhadap
diri-sendiri, dosa-dosa kepada Allah dan kesalahan-kesalahan terhadap sesama
manusia. Sehingga kita bisa menjadi insan kamil yang selalu meningkatkan
kualitas ibadah kita kepada Allah SWT. Amin amin ya robbal alamin ya mujibas
saa ilin.